Sunday, August 22, 2010 By: shanti dwita

berburu beasiswa ke luar negeri part 2


Setelah mendapatkan sertifikat kompetensi bahasa asing dengan nilai yang memenuhi kriteria universitas, langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah melengkapi berkas pendaftaran. Biasanya di setiap web universitas tersedia link untuk mengunduh formulir pendaftaran juga booklet mengenai program yang mereka tawarkan. Syarat yang biasanya harus dilampirkan bersama form tersebut misalnya terjemahan ijasah serta transkrip dan juga surat rekomendasi dari dosen terdahulu atapun atasan langsung bagi mereka yang telah bekerja. Sedikit tips dari saya, mintalah rekomendasi dari dosen yang mengenal kita secara personal!
Surat rekomendasi ini secara garis besar akan menggambarkan penilaian sang referee terhadap gerak-gerik kita selama di bangku kuliah maupun performa dalam melakukan pekerjaan.  Semakin sang penilai mengenal kita dengan baik, akan semakin banyak hal-hal positif yang mungkin akan dikemukakan dan secara otomatis menambah point nilai dalam persaingan seleksi di universitas. Sedapat mungkin surat rekomendasi yang ditulis ditujukan secara khusus untuk program yang akan kita lamar. Hal tersebut misalnya diterangkan dengan adanya kalimat sang referee yang berbunyi “ … saya merekomendasikan saudara Shanti DL untuk diterima di program Master of Biotechnology di Cambridge University…”
Tidak semua universitas membebaskan sang pemberi rekomendasi untuk menuliskan recommendation letter. Ada beberapa yang telah menyediakan form khusus berisi sejumlah pertanyaan yang harus diisi terkait dengan penilaian mereka terhadap siswanya, seperti halnya referee form untuk pelamar beasiswa VLIR-UOS di Ghent University.
Tak kalah pentingnya dengan recommendation letter, statement of motivation atau juga dikenal dengan statement of purpose juga menjadi hal utama yang menetukan keberhasilan seseorang untuk diterima di sebuah program internasional di universitas asing.   SoM menjawab pertanyaan “Apa yang membuat Anda layak diterima di program ini? Mengapa universitas harus menerima Anda dan bukan orang lain? Apa manfaat program ini bagi Anda? Bagi negara Anda? Apa yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan studi?” Singkatnya, SoM merupakan cara kita mempromosikan diri. Dituliskan diatas selembar kertas A4, SoM tentunya harus padat dan jelas. Menuliskan SoM yang menarik perhatian para dewan juri tentunya bukan perkara mudah. Mulailah dengan melakukan listing terhadap hal-hal yang akan disampaikan, membuatnya menjadi sebuah paragraf utuh dan yang terakhir adalah melakukan editing terhadap  tata bahasanya. Merupakan ide yang baik untuk meminta seorang native speaker ataupun teman yang sudah berpengalaman untuk membantu mengoreksi SoM yang kita buat berkali-kali. Sebuah motivation letter yang baik dan menarik kadangkala akan menyingkirkan penilaian lain seperti IPK, isi CV dan lainnya. Yakinlah bahwa tidak hanya orang dengan IPK tinggi dan CV yang super lengkap yang bisa memperoleh kesempatan belajar di luar negeri plus beasiswa penuh selama studi.
Sebagai resume atas apa yang telah saya tuliskan sebelumnya, 4 hal utama yang wajib dipersiapkan sebelum hunting beasiswa studi di luar negeri adalah terjemahan ijasah/transkrip, sertifikat TOEFL/IELTS, Recommendation Letter (biasanya diminta 2 surat dari 2 orang yang berbeda) dan juga Statement of Motivation.  Jika keempat hal tersebut telah dimiliki, maka sepertinya kita telah semakin siap untuk berburu beasiswa!

0 komentar:

Post a Comment